MAKALAH WAWASAN IPTEK
MAKALAH
WAWASAN IPTEK

DISUSUN
OLEH
JUMIATI
LILING ( 511 14 011 165 )
FAKULTAS
MIPA JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS
PANCASAKTI MAKASSAR
2014
Kata
Pengantar
puji dan syukur ke hdirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayan-Nyalah sehingga makalah
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini membahas
tentang drug admixture (pencampuran obat) semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, baik penulis maupun pambaca.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaa, maka dari itu masukan, kritik, dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk kelengkapan makalah ini.
Penulis
Jumiati Liling
Daftar
Isi
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN 4
BAB II PEMBAHASAN
A.
Penyiapan
Nutrisi Parenteral 5
B.
Dispensing
Reconstitution 5
C.
Repacking
Sediaan Steril dan Non Steril 7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimplan 9
B.
Saran
9
Daftar Pustaka 10
BAB
I
PENDAHULUAN
Pencampuran obat suntik dan obat steril dilakukan sesuai kebutuhan
pasien yang menjamin kompatibilitas dan stabilitas obat maupun wadah sesuai
dengan dosisyang ditetapkan. Kegiatan yang dilakukan meliputi mencampur sediaan
intravena kedalam cairan infus, melarutkan sediaan intravena bentuk serbuk
dengan pelarut yang sesuai, dan mengemas menjadi sediaan siap pakai. Factor
yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencampuran obat suntik adalah ruangan
khusus, lemari pencampuran, biological
safety cabinet, dan HEPA filter.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyiapan
Nutrisi Parenteral
Untuk kegiatan pencampuran
nutrisi parenteral dilakukan oleh tenaga yang terlatih secara aseptis sesuai
kebutuhan pasien dengan menjaga stabilitas sedian formula standard an kepatuhan
terhadap prosedur yang menyertai.
Kegiatan yang dilakukan
meliputi mencampur sediaan karbohidrat, protein, lipid, vitamin, mineral untuk
kebutuhan perorangan, dan mengemas kedalam kantong khusus untuk nutrisi. Factor
yang perlu diperhatikan:
1.
Tim
yang terdiri dari dokter, apoteker, perawat, dan ahli gizi,
2.
Sarana
dan prasarana,
3.
Ruangan
khusus,
4.
Lemari
pencampuran biological safety cabinet,
5.
Kantong
khusus untuk nutrisi parenteral,
6.
Pennganan
sediaan sitostatistika.
B. Dispensing
Reconstitution
Dispensing dibedakan berdasarkan atas sifat
sediaannya:
1.
Dispensing
sediaan farmasi khusus
a.
Dispensing
sediaan farmasi parenteral nutrisi
Merupakan kegitan mencampur nutrisi parenteral yang dilakukan oleh
tebnaga yang terlatih secara aseptis sesuai kebutuhan pasien dengan menjaga
stabilitas sediaan, formula standard an kepatuhan terhadap prosedur yang
menyertai. Kegiatan yang dilakukan adalah mencampur sediaan karbohidrat,
protein,ipid, vitamin, mineral untuk kebutuhan perorangan, dan mengemas kedalam
kantong khususuntuk nutrisi. Factor yang perlu diperhatikan adalah tenaga yang
melakukan kegiatan ini adalah tenaga yang terlatih yang ditunjang dengan sarana
dan prasarana serta ruangan khusus dan lemari pencampuran Biological Safety Cabinet.
b.
Dispensing
sediaan farmasi obat steril
Melakukan pencampuan obat steril sesuai kebutuhan pasien yang menjamin
kompabilitas, dan stabilitas obat maupun wadah sesuai dengan dosis yang
ditetpkan. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan mencampurkan sediaan intravena
kedalam cairan infus, melarutkan sediaan intravena dalam bentuk serbuk dengan
pelarut yang sesuai, mengemas menjadi sediaan siap pakai.
c.
Dispensing
sedian farmasi berbahaya
Merupakan penganganan obat kanker secara aseptis dalam kemasan siap paka
sesuai kebutuhan pasien oleh tenaga farmasi yang terlatih dengan pengendalian
pada keamanan terhadap lingkungan, petugas maupun sediaan obatnya dari efek
toksik dan kontaminasi, dengan menggunakan alat pelindung diri, mengamankan
pada saat pencampuran, distribusi maupun proses pemberian kepada pasien sampai
pembuangan limbahnya.
Secara operasional dalam mempersiapkan dan melakukan harus sesuai
prosedur yang ditetapkan dengan alat pelindung diri yang memadai, sehingga
kecelakaan terkendali. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan melakukan
perhitungan dosis secara akurat, melarutkan sediaan obat kanker dengan pelarut
yang sesuai, mencampurkan sediaan obat kanker denganprotkol pengobatan,
mengemas dalam kemasan tertentu, membuang limba sesuai prosedur yang berlaku.
C. Repacking
Sediaan Steril dan Non Steril
Suatu sediaan obat harus mempunyai kemasan untuk
mempertahankan shelf life. Pengemasan obat adalah suatu bentuk perlindungan
terhadap sediaan obat agar aman dikonsumsi. Perlindungan dengan kemasan
bertujuan untuk menghindari bahaya terhadap kelembaban, kontaminasi mikroba,
dan cahaya matahari serta bahaya fisik seperti penyimpanan dan pengangkutan
bahkan selama penggunaan obat tersebut.
Pengemasan sediaan obat ke wadah disebut pengemasan
kembali (repacking). Pengemasan kembali dilakukan jika emasan ruah berkapasitas
besar sehingga perlu dilakukan pengemasan kembali sesuai dosis unit.
Beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam
pengemasan kembali adalah:
1.
Permintaan
terhadap suatu sediaan obat
2.
Ukuran
unit yang dikemas dan jumlah produk kemasan dari tiap ukuran
3.
Jenis
wadah dan tutup yang harus digunakan
4.
Etiket
khusus yang digunakan
5.
Cara
pengemasan sediaan obat
6.
Stabilitas
dan kadaluarsa
7.
Biaya
unit dari pengemasan
Fungsi utama dilakukan kemasan adalah:
1.
Mewadahi
sediaan obat agar tidak membiarkan menjadi bagian dari lingkungan.
2.
Menghindari
dari kerusakan fisik, kehilangan kandungan dan kontaminasi
3.
Memberi
identitas terhadap sediaan
4.
Muda
digunakan dan aman
Bahan kemasan yang diijinkan untuk sediaan obat adala kertas, kaca,
metel/logam, plastic, sedangkan jenis wdah atau kemasan yang digunakan adalah
kemasan tahan perusak, wadah tak tembus cahaya, wadah tertutup baik, wadah
tertutup rapat, wadah tertutup kedap, wadah unit tunggal, kemasan dosis
tunggal, wadah dosis unit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencampuran obat
dapat dibedakan menjadi dispensing sediaan farmasi khusus yang terdiri
dari dispensing sediaan farmasi parenteral nutrisi, dispensing sediaan farmasi
obat steril, dispensing sediaan farmasi berbahaya.
B. Saran
Saat melakukan drug admixture sebaiknya menggunakan
alat pelindung diri, untuk meminimalkan kecelakaan, khususnya saat dispensing
bat sitostatistika.
Daftar Pustaka
Rusli, 2014, farmasi
rumh sakit, Makassar
Komentar
Posting Komentar